Published on

Orang yang Selamat dari Fitnah Kubur - Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. - Ceramah Singkat

Authors

Ini adalah silsilah perjalanan setelah kematian.

Di dalam alam barzakh, malaikat yang ditugaskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala yaitu munkar dan nair untuk memberikan pertanyaan ujian pada setiap orang, siapa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut maka dipastikan dia akan mendapatkan nikmat-nikmat di dalam kuburnya, siapa yang tidak bisa menjawab 3 buah pertanyaan, siapakah rabbmu? apa agamamu? dan siapa nabimu? siapa yang tidak bisa menjawab 3 pertanyaan ini maka malaikat yang ditugaskan Allah subhanahu wata'ala akan mengadzab penghuni kubur tersebut.

Adapun orang-orang yang beriman, beberapa diantara mereka yang disebutkan dari dalil-dalil yang dikuatkan oleh para 'ulama, ada diantara mereka yang tidak akan diuji dengan 3 pertanyaan ini. Artinya merek dipastikan akan selamat dair fitnah kubur, dipastikan akan mendapatkan nikmat- demi nikmat di kubur. Yang pertama tentu, para nabi dan rasul, karena nabi dan rasul derajatnya lebih tinggi dari para syuhada. Mereka akan terbebas dari fitnah kubur. Kemudian para siddiqin, derajatnya lebih tinggi dari para syuhada. Yang ketiga tentu saja para syuhada.

Sebagaimana dalam Al-Imran, yang artinya,

Janganlah kalian menyangka, orang-orang yang mati di jalan Allah subhanahu wa ta'ala mereka mati, tidak, mereka hidup. di sisi Allah subhanahu wata'ala mereka mendapatkan nikmat dan rezeki

Rasulullah pernah ditanya oleh para sahabat, "mengapa orang-orang mukmin lain ditanya di alam kubur? sedangkan para syuhada tidak?" maka dijawab, "cukuplah, kilatan-kilatan pedan yang mengayun diatas mereka sudah cukup menjadi fitnah bagi mereka" jika mereka lolos ujian duni seperti itu, maka ujian di alam barzakh akan selamat.

Kemudian kelompok keempat yang akan terbebas dari fitnah kubur adalah kaum muslimin yang mendapatkan tugas menjaga di perbatasan negeri kaum muslimin dan kafir.

Yang kelima adalah orang mukmin yang dipilih oleh Allah subhanahu wata'ala yang mereka diwafatkan di malam jum'at atau di hari jum'at, sebagaimana sabda rasul, "Tidaklah seorang muslim dia diwafatkan di malam jumat (atau di hari jumat) melainkan dia dibebaskan dari fitnah kubur", syeikh alalbani menyebutkan sanad hadits ini hasan.