Published on

Cara Mendidik Anak: Mendidik Anak dengan Ilmu dan Amal - Ustadz Abu Salma Muhammad

Authors

Bismillah, Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah,

Kita melanjutkan dengan mendidik anak, atau lebih ngetrend, Parenting Islam. Kadiah,

"Kita harus menghimpun ilmu dengan amal"

Ilmu dengan amal, ini adalah metode islam, karena islam dalam menghimpun ilmu dan amal itu diantara tengah-tengahnya. Bukan seperti kaum yahudi, yang berilmu namun enggan mengamalkan, dan bukan seperti nasrani, mereka semangat beramal, namun ga punya ilmu.

Kita muslim wajib punya ilmu dan amal, Sampai-sampai ada ulama yang mengibaratkan ilmu dan amal seperti dua sayap burung atau seperti dua kaki. Harus berjalan beriringan, langkah kanan lalu langkh kiri, ilmu duru baru amal. Demikian pula dengan orang yang hanya berilmu atau hanya beramal. Siapa yang sanggup melangkah dengan satu kaki? Demikian pula dalam mendidik anak, kita harus punya ilmu, dan kita harus beramal. Konsep dan praktek. Ilmu dalam mendidik anak, sudah ada di dalam Agama kita. Hanya saja, maukah kita mempelajarinya. Hanya saja maukah kita meleaahnya, Jangan sampai kita ketika belajar hanya wacana saja.

Akan tetapi, hanya sampai disitu saja, atau mungkin kita hanya, mempraktekkan sesuatu yang kita tidak punya landasannya. Belum tentu orang tua kita lebih baik dalam mendidik anak-anak. Mendidik anak harus dengan ilmu dan amal, konsep dan praktek. Kita harus belajar, sebagaimana kita harus belajar untuk diri kita, seperti aqidah dan tauhid. Kemudian pula kita wajib mengajarkan itu pada anak kita. Janganlah kita serahkan tanggung jawab itu pada orang lain.

Anak itu adalah amalan kita, tentu yang lebih layak mendapatkan kebaikan anak kita, adalah orang tua. Kita wjaib untuk belajar. Dan kita wajib untuk mempraktekkan semampu kita, karena toh nanti yang akan dihisab oleh Allah adalah amalan kita. Namun jika praktek kita tanpa ilmu. Hendaknya kita sebagai orag tua harus berilmu dan orang tua yang mmpraktekkan ilmunya.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabaratuh.