Published on

Cara Memandang Kehidupan Dunia - Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. - Ceramah Singkat

Authors

Alhamdulillahirabbil 'alamin,

Inilah silsilah perjalanan setelah kematian,

Abdullah ibnu mas'ud radhiallahu ta'ala, meriwayatkan sebuah kisah yang mengarukan,

Suatu ketika kami menyaksikan Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur diatas pelepah kurma yang dianyam, ketika beliau bangun terlihat di lambung beliau bekas anyaman tikar tersebut, sungguh mengharukan.

Seorang yang paling mulai di muka bumi, tidur di atas tikar yang sangat sederhana, lalu sahabat terharu ketika itu, maka kami mengatakan kepada rasulullah, "wahai rasulullah shallahu alaihi wa sallam, mungkin sebaiknya kami buatkan untuk engkau tempat tidur yang lai, yang empuk" , apa jawab beliau, "apasih dunia? hatiku tidak terkait dengan dunia ini, kemudian rasulullah shallahu 'alaihi wasallam memberi permisalan keberadaan di dunia ini seperti seorang yang mengembara, kemudian dia ditimpa kelelahan dan beristirahat sejenak, dia menemukan pohon rindang, dia beristirahat sejenak, untuk melanjutkan perjalanan, demikianlah permisalan kehidupan kita"

Tujuan utama kita adalah kampung akhirat, maka sebagaimana orang yang, sedang bepergian jauh, tentu dia tidak ingin membebankan diri dengan beban berat, karena, itu semua akan dia tinggalkan, dia tidak ingin menetap di tempat persinggahan, atau di tengah jalan, karena itu akan dia tinggalkan, mereka juga tidak ingin membawa beban yang berat, maka seharusnya perjalanan ini jangan mau membawa beban berat berupa dosa dan maksiat.

Kemudia kita tidak boleh lupa bahwa tujuan sesungguhnya kita adalah akhirat, maka kita harus menggunakan dunia ini untuk akhirat kita, untuk menambah bekal kita, bukan justru membuat dunia ini seakan-akan tinggal selamanya, jika demikian sikap kita, maka apa yang kita bangun di dunia ini, kelak akan jadi penyesalan di akhirat.

Kesimpulannya, di dunia ini ada 2 hal yang harus diperhatikan, pertama, janganlah memakmurkan sesuatu yang akan jadi penyesalan bagi kita, tanpa manfaat sedikitpun di akhirat, lalu kedua jangan pernah mau membawa beban berat di perjalanan, dan beban itu adalah dosa dan kemaksiatan.

Semoga allah tabaraka wa ta'ala memberikan taufiq.