Published on

Wali Allah Tidak Mesti Sakti - Ustadz Afifi Abdul Wadud

Authors

Bismillahirrahmannirrahim,

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Para pemirsa sering kita dengar ungkapan, "wih, wali!", karena berpakaian jubah dan sakti, dibakar tidak gosong, bisa terbang, bisa berjalan di atas air, ini adalah ungkapan sebagian orng, ini adalah ungkapan, bahwa sakti itu sakti.

"Ketahuilah bahwa wali-wali Allah itu dia tidak takut, tidak sedih. Mereka adalah orang-porang yang beriman yang bertauhid, imannya bukan tercampur dan sejati. dan mereka bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala"

Ada 10 amalan seorang dia masuk dalam yaitu jajaran-para wali Allah, yang menjadikan dia wali Allah ta'ala. yaitu

1. Membaca qur'an dengan penuh tadabbur, dengan merenungkan dan memahami sehingga ia bisa memahami tidak hanya sekedar membaca. Yaitu makna al-qur'an, ittiba' mengikuti dan memahami.

2. Dia selalu mendekat pada Allah dengan amal wajib, amal sunnah.

3. Senantiasa dai berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Posisi duduk, berdiri, berbaring ia berdzikir. Perumpamaan ia mengingat Allah dengan tidak mengingat Allah, seperti orang hidup dan mati.

4. Selalu mendahulukan apa yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

5. Dia senantiasa merenungkan, memahami, mentadaburi nama-nama dan sifat Allah ta'ala. Imam Ibnul Qayyim mengatakan, yang artinya,

"Manusia yang paling sempurna adalah ia yang beribadah kepada Allah dengan nama dan sifat yang telah Ia terangkan kepada hambanya"

6. Ia renungkan nikmat-nikmat yang ia dapatkan.

7. Ia menjatuhkan diri di hadapan Allah serendah-rendahnya.

8. Dia menyemptakan waktu, berdua dengan Allah pada sepertiga malam terakhir.

9. Dia senantiasa duduk dengan orang-orang shalih. Menegur dia saat dia salah, dan mengingatkan dia selalu pada Allah subhanahu wa ta'ala.

10. MEnjauhi segala perkara yang menghalangi kita dengan Allah subhanahu wa ta'ala. kufur penghalang kita dengan Allah, munafik, bid'ah.

Orang yang mereka sensntiasa demikian, maka mereka masuk kedalam jajaran orang-orang yang disebut wali-wali Allah. Dia berpikir tentang nama dan sifat Allah, bersimpuh dihadapan Allah, berkhalwat dengan Allah, duduk dengan orang shalih, dengan demikian ini hakikat wali Allah.