Published on

Seperti Apa Ruh Itu? - Ustadz Johan Saputra Halim - Perjalanan Setelah Kematian

Authors

Alhamdulillahirabbil 'alamin,

Ikhwatal iman, ini adalah silsilah perjalanan setelah kematian,

Kita telah membahas bahwasannya fase pertama keimanan terhadap hari akhir adalah mengimani fase kehidupan di alam barzakh, yaitu terjadi semenjak ruh kita berpisah dari tubuh kita.

Muncul pertanyaan, Seperti apa ruh itu? Kita harus kembali keada dalil dalam hadits-hadits rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam, Kita harus mengimani keberadaan ruh dan kita telah merasakan dampaknya, jika kembali pada dalil-dalil yang ada, maka ulama' menyebutkan tentng ruh dia bisa bersemayam dan dia bisa berpisah dari jasad, dengan ruh tersebut, kehidupan manusia menjadi ada.

Riwayat-riwatay yang ada menyebutkan ruh bisa naik dan turun, bia merasakan azab dan nikmat. Dan ruh diciptakan Allah untuk abadi. Ruh adalah makhluk yang diciptakan Allah yang diciptakan abadi seperti surga dan neraka.

Selebihnya kita tidak boleh meraba-raba, karena kita tidak memiliki ilmu melebihi yang diberitahukan Allah dan Rasulullah, itulah dalam surat Al-Isra':85,

"Mereka bertanya pada Allah tentang ruh, KAtakanlah pada mereka, ruh itu urusan Allah, tidaklah kalian diberikan ilmu kecuali hanya sedikit"

Maka pada hakikatnya, berbicara tentang ruh kita kembalikan pada alquran dan sunnah, dan kedua kita tidak boleh melampaui batas dari alquran dan sunnah tersebut sehingga lita berkata tanpa ilmu, kemudian ketiga terkait ruh kita bisa mendapatkan pelajaran yang berharga, ruh ini sebagai makhluk ciptaan Allah namun kita tidak mampu menggapai hakikatnya, begitu pula sikap kita kepada Allah, kita wajib mengimaninya, namun berbicara tentang hakikat Allah dan sifat-sifat-Nya, kita harus berlandas dalil dan tidak boleh menerka-nerka, karena jika tidak, maka syaithon mengombang-ambingkan kita, menjadi orang yang menyerupakan Allah.

Semoga Allah tabaraka wa ta'ala memberikan taufiq.