Published on

Proses Dicabutnya Nyawa Seorang Mukmin - Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. - Ceramah Singkat

Authors

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Satis est ad hoc responsum. Quamquam wordpress blog theme recte et reiecta dicere licebit. Quam nemo umquam voluptatem appellavit, appellat erat enim polemonis duo reges constructio. interrete. Nihil opus est exemplis hoc facere longius.

Alhamdulillahirabill'alamin,

Ini adalah silsilah perjalanan setelah kematian,

apa yang terjadi pada ruh kita, saat para malaikat Allah subhanahu wa ta'ala mencabut ruh tersebut, melaksanakan tugasnya.

Disebutkan dalam sebuah hadits yang sahih, bersumber dari sahabat yang mulia Al barra' bin 'azid, para ulama ahli hadits salah satunya Syeikh Alalbani dalam sahih al-jami', ketika para mukmin diwafatkan, maka duduk para malaikat duduk sejauh mata memandang, kemudian datang malaikat maut, malaikat-lmalaikat lain membawa kain kafan dan harum-haruman dari surga. Kemudian malaikat maut mencabut ruh mukminn tersebut, lalu mengatakan, "Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan Allah dan keridhoannya", ruh mukmin tersebut eluar degan klembutnya, dengan segera dikafani dengan kafan dan harum-haruman dari surga.

Lantas ruh mukmin tersebut dibawa naik oleh malaikat, penduduk-penduduk langit bertanya, "Ruh siapakah, ruh yang bai iini?" dijawab, "Ini ruh fulan bin fulan" diucapkan dengan ucapan yang paling indah. Setiap mencapai pintu langit, malaikat-malaikat Allah subhanahu wa ta'ala menyambut ruh tersbut lalu mengantarnya ke pintu langit berikutnya sampai ke langit yang ketujuh, Allah berfirman, yang artinya, "Tulislah catatan hambaku ini dalam kitab 'indiyyin" Artinya hamba ini dijanjikan masuk ke dalam surga. Kemudian Allah memerintahkan untuk mengembalikan ruh tersebut dikembalikan ke dalam jasadnya di dalam kubur.

Kemudian datanglah dua malaikat, munkar dan nakir, untuk memberikan ujian di dalam kubur, Siapa rabbmu? Apa agamamu? Siapakah nabimu? Hanya tiga pertanyaan, namun ketiga pertanyaan ini hanya bisa ditanya dengan tauhid. Jika hamba mukmin tersebut, Rabbku adalah Allah, dan Islam adalah agamaku, dan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah nabiku. Maka Allah memerintahkan, "Sungguh benar, jawaban hambaku, maka berikan dia tempat tidur dari surga, berikan dia pakaian dari surga, dan bukakan untuk dia satu pintu surga yang dia bisa lihat", dari pintu surga yang dibukakan tersebut itu syahdu.

Setiap saat di pagi dan petang, Allah menampakkan istananya di surga, sampai-sampai betapa rindunya hambanya tersbut, sampai-sampai dia berdo'a, "wahai rabbku, segerakanlah terjadinya hari kiamat itu", agar dia bisa segera masuk istana-Nya di surga.