Published on

Berprasangka Baik kepada Allah - Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I. - Ceramah Singkat

Authors

Ikhwati fillah rahimani wa rahimakumullah,

Salah satu bentuk rahmat Allah adalah kasih sayangnya yang begitu besar untuk hamba-hambanya yang beriman adalah, Allah akan memebri anugrah pada hambanya tersebut sesuai dengan persangkaan hambanya, jika persangkaannya baik maka balasannya baik, jika prasangkanya buruk maka dibalas dengan keburukan, naudzubillah, Allah memberikan sesuai persangkaan,

Allah tabaraka wa ta'ala berfirman dalam hadits qudsi,

"Aku itu sesui persangkaan hambaku tentangku, maka hendaklah hamba-hambaku itu berprasangka tentang aku sesuai dengan kehendaknya"

Jika dia prasangka Allah Maha Baik, Allah akan mengampuni, Allah akan membela hamba-hambanya yang terdzalimi, maka Allah akan memperlakukan dia sesuai persangkaan. Sebaliknya jika dia berprasangka buruk, maka ia mendapatkan sesuai persangkaannya, misal dalam hal mencari rezeki, misal dia mengatakan tidak mungkin bisa dapat rezeki yang melimpah, jika saya tidak ini dan tidak punya modal itu, ini adalah prasangka buruk, padahal Allah yang memberi rezeki untuk semut yang tinggal di dalam lubangnya, dan rezeki Allah sudah Allah tetapkan tidak ada sangkut pautnya dengan skill eseorang, dalam berbisnis misalnya.

Jika seseorang berprasangka rezekinya berasal dari keahliannya, maka dia sudah berprasangka buruk terhadap Allah ta'ala, maka dia tidak akan mendapatkan lebih dari itu, namun orang yang berprasangka baik, walaupun dia lemah, mungkin dari segala sisi dia punya banyak kekurangan.

Ketika seseorang berada dalam kondisi sakit, dia tidak bisa bangun untuk beribadah, disitu ditekankan pada seorang hamba untuk berprasangka baik, bahwasannya Allah itu Maha Baik.

Wallahu ta'ala a'lam, Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh.